Break Even Point (BEP) tembakau 2022 mengalami kenaikan yakni sebesar Rp54.239 per kilogram.
Imam Hidayat, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Perlindungan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan mengatakan, BEP tembakau di tahun ini mengalami kenaikan hingga Rp54.239 per kilogram dikarenakan faktor alam dan ramalan cuaca dari Badan Meteorologi Kliamtologi dan Geofisika (BMKG)yang diperkirakan kemarau basah atau bahkan tidak akan ada kemarau, hal tersebut juga menjadi pertimbangan kenaikan BEP di Pamekasan.
“Produksi tembakau tahun 2022 sekitar 40% dibandingkan tahun kemarin dari luas area yang ada, jadi terjadi penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya,”Jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/08/2022) siang.
Ia menambahkan, harga tembakau jenis sawah senilai Rp34.636 per kilogram, jenis tembakau tegal seharga Rp47.778 per kilogram, sementara untuk tembakau jenis gunung yaitu sebesar Rp54.253 per kilogram. BEP dari ketiga jenis tembakau tersebut berdasarkan kesepakatan dan disamapaikan oleh Pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
“Sejauh ini sudah ada dua perusahaan yang melakukan pemberitahuan yaitu PT. Djarum akan membuka gudang atau akan melakukan pembelian pada Kamis hari ini (25/08/2022) dengan mematok harga mulai dari Rp34.000,- hingga Rp 47.000,- . kemudian perusahaan rokok Sukun telah membuka gudang dan pembelian kemarin pada tanggal 24 Agustus 2022 dengan mematok harga sebesar Rp30.000 sampai Rp45.000,” tambahnya.
Menurutnya, rencana awal yang dibutuhkan oleh PT. Djarum untuk serapan tembakau sebanyak 50 ribu ton. Sementara pabrik rokok Sukun rencana awal 400 ton, rencana tersebut akan disesuaikan dengan kondisi tembakau nantinya.
“masih ada beberapa perusahaan lainnya belum melakukan pemberitahuan, namun diperkirakan akan melakukan pembelian di awal bulan September 2022. Harga ini disesuaikan dengan beberapa pertimbangan diantaranya indikator budidaya tembakau tersebut.
Diketahui bahwa, luas areal lahan tembakau di Kabupaten Pamekasan, di musim tanam tahun 2022 ini sekitar 13 ribu hektaredan terjadi penurunan dibandingkan musim tanam pada tahun 2021 yang mencapai 23.468 hektare.
Artikel Ini Di Post Oleh:Karimata



0 Komentar